Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Haru No Omoide

___________ "Halo Rio,  ada apa kau menele-" "Kapan kau akan ke Sapporo?" "Tidak sopan! Kau memotong ucapanku." "Hana aku tidak punya banyak waktu," "Sekitar dua pekan lagi. Kau tau kan aku mau menikmati sakura di Ogawara dulu, dan sekolahku juga akan libur dua pekan lagi." "Baiklah," ---------- Tahun ini Ogawara memang memiliki jadwal sakura yang mekar lebih dulu dibanding Sapporo jadi sebelum kesana Hana memutuskan untuk berada di Ogawara sampai libur musim semi disekolahnya tiba, sekedar untuk menikmati indahnya  sungai Shiorishi saat musim semi datang. Dulu saat Rio masih tinggal di Ogawara, Hana selalu mengajak Rio untuk berjalan-jalan disekitar sungai Shiorishi diakhir pekan namun ketika musim semi tiba Hana setiap hari  selalu mengajaknya kesana untuk menikmati indahnya bunga Sakura yang bertahan hanya beberapa minggu saja. Waktu begitu cepat berlalu penantian Hana untuk pergi ke Sapporo bertemu tema...

IYA atau TIDAK?

Gambar
Padahal pilihannya cuman iya atau tidak,Namun ternyata pertanyaan yang memperumit pilihan.Pertimbangan yang sama sekali bukan perkara kecil ngebuat sebagian orang malah nggak bisa jawab. Tapi beneran deh pasti yang ragu-ragu itu pengen banget bilang iya, bisa juga yang bilang iya itu ternyata hanya mengiyakan dengan setengah hati. Kan hati manusia memang begitu suka nggak bisa ditebak. Kalau bicara soal pengalaman, saya sering banget dihadapkan oleh pilihan ini rasanya mau bilang ' emang masih harus ditanyakan ya, padahal jawabannya sudah jelas' Iya sudah jelas iya. Tapi karena ditanyakan lagi jadi malah berfikir ' yaudahlah ' Iya yaudahlah tidak. Atau karena rasa tidak enak jawaban yang harusnya tidak malah jadi iya. Seringnya yang bertanya pun nggak sadar pertanyaan yang menurut dia sederhana kadang memang nggak sesederhana itu buat orang lain. Namanya juga manusia kan nggak setiap individu sama, dan dari ketidaksamaan inilah manusia harus saling memahami. Pilihannya ...

perkenalan.

Kalau tidak saling kenal gimana bisa saling interaksi?    Semua berawal dari perkenalan, sebuah cerita tidak berjudul pun akan menemukan judulnya setelah tokoh utama saling mengenal, jika bukan kita yang jadi tokoh utama juga tidak masalah setidaknya kita sudah saling kenal bukan?.  Tapi, pada dasarnya setiap manusia adalah tokoh utama dalam ceritanya sendiri. Kutipan singkat itu membawa beberapa manusia untuk berfikir dari berbagai sudut pandang, terlebih saat seseorang sedang bercerita tentang kehidupannya mau tidak mau ceritanya pasti berisi tentang dia atau orang terdekatnya, Ah bisa juga seseorang yang disukainya. Harusnya sama sekali bukan masalah besar, atau alasan menghakimi yang kuat cuman karena sudut pandang yang berbeda. Toh, pada akhir bagian cerita semua akan happy ending pada jalannya masing-masing kan? Bahkan si tokoh antagonis juga bakal bahagia pada akhirnya, kalau enggak mungkin itu bukan ceritanya dia cuman jadi peran pembantu agar tokoh protagonis nya bisa hidup.  ...